Membeli Burung Pleci

   Renungan Jika membeli Burung

Sebenarnya Tulisan ini hanyalah sebuah Pengalaman Pribadi saya sendiri ketika membeli burung pleci. dari seorang teman.

"ini lho burung bagus tetapi harus kamu Poles dulu biar bisa tampil di lapangan"kata temanku sambil memperlihatkan Burung Pleci yang masih Jinak-jinak Lalat yang menandakan burung masih Tahap Tengahan dan masih membutuhkan beberapa Rawatan serius.

"kamu bawa saja dulu burung itu,nanti kalau cocok baru kamu bayar"kata teman ku tersebut dengan santai nya.Lalu dengan perasaan gembira dan PENUH HARAPAN burung tersebut saya bawa pulang.sudah tiga hari burung tersebut di rumah dengan telaten saya rawat burung tersebut.jadi BERTAMBAH SATU LAGI burung Pleci ku karena di rumah cuma satu ekor.

sering juga saya tanya sama teman-teman sekitar rumah atau ngikuti diskusi sama teman via social network.pokok nya waktu saya merawat burung tersebut SEMANGAT banget karena saya yakin dengan perkataan temen ku itu bahwa burung yang saya bawa itu adalah BURUNG YANG BAGUS.

setelah saya rawat burung tersebut selama dua minggu,temen ku telpon lagi "bagaimana burung nya,cocok apa gak..? aku menjawab "santai Broo.. burung nya sekarang sudah berani bunyi Ngalas-ngalas dan aku suka banget sama burung tersebut" lalu teman ku bilang "OK lah kalau begitu,minggu depan kita coba di Lapangan" dan saya pun menjawab "OK Siap Broo.. "

setelah tiba waktuya saya dan teman ku tersebut pergi lapangan lomba burung,Wuahhh.. ternyata Burungku Koncer A.dengan perasaan Bahagia dan Bangga suasana Hatiku waktu itu karena mendapat Nominasi Juara A meski nilai amplop yang di berikan Juri tidak sepadan dengan semua modal dan jerih payahku selama Merawat Burung tersebut.

"Bagaimana Broo.. Apa ku bilang,Burung itu Bagus kan.." kata temanku dan saya pun menimpali ucapan temanku tersebut,"mantab Broo.. Siapa Dulu yang Merawat..." dan kami pun tertawa bareng.

"Begini Broo..Sebenarnya Burung Pleci yang kamu Bawa itu sama si A sudah di Tawar Satu Juta tiga Ratus ribu,dan aku Minta satu juta lima Ratus ribu.trus bagaimana kamu,masih Minat sama burung itu..? kamu kan sudah tahu bagaimana kerja burung itu di lapangan" kata temanku dengan mimik muka agak serius,namun dalam hati ini merasa Kaget juga,masak burung kecil begitu mahal amat.tetangga sebelah rumah minggu kemaren beli bakalan cuma Dua puluh lima ribu dan menurut perkiraan ku harga burung tersebut paling mahal Lima ratus ribu.yeaahhh.. bagiku yang bekerja nguli dan kantong pas-pasan,nilai nominal tersebut sangat besar.mungkin bagi para pembaca yang budiman tidak seberapa.

Cukup lama aku terdiam,fikiranku menerawang jauh,terlintas di benakku berbagai macam kebutuhan rumah tangga yang lebih penting,dimana aku harus membelli kebutuhan sekolah anak-anak ku dan berbagai kebutuhan lainnya.dengan nada Lirih aku menjawab " ya sudah broo.. aku fikir-fikir dulu,kamu kan faham.bagaimana keadaan ekonomiku..." sambil kembali menghisap rokoknya,temanku tersebut berkata "ya sudahlah kalau begitu,aku kasih kamu waktu tiga hari lagi untuk memikirkannya.."

Para pembaca yang budiman,tahukah anda bahwa selama tiga hari saya memikirkan tentang burung tersebut,mau aku beli atau aku batalkan saja.Namun setelah saya Renungkan akhirnya saya putuskan untuk membeli burung tersebut dengan Harapan Barang kali bisa Laku Lebih Mahal.

Seiring berjalan nya waktu,saya semakin sering ikut lomba baik Event-Event Besar maupun sekedar Lomba latihan,dan kini temanku sesama penghobi burung semakin banyak.hingga suatu ketika saya berkenalan dengan (sebut saja si B) dan dia juga kenal baik sama Temanku yang menjual burung Pleci padaku dulu.

Ketika saya dan si B bertemu di lapangan Lomba dia bertanya tentang burung yang saya beli dan dia terkejut sekali setelah mendengar Harga dari burung yang aku beli dulu.dia bercerita padaku bahwa sebenarnya burung yang aku beli dahulu itu sebenarnya Masih Bakalan setengah jadi dan dia salut padaku karena bisa menampilkan dan koncer di lapangan,dia juga bilang bahwa sebenarnya temanku dahulu dapatnya cuma seharga seratus lima puluh ribu dari dia (SI B) dan dia sampai sumpah-sumpah karena dia ingat betul sebab burung tersebut dari dia (si B) tentunya para pembaca dapat membayangkan Perasaanku ketika mendengar semua penuturan temanku tersebut.

Semoga para pembaca yang budiman dapat mengambil Faedah dari ceritaku tersebut,dan sampai sekarang saya juga masih bingung dan tidak mengerti,apakah aku tertipu oleh temanku atau memang begitulah Dunia Hobbi.karena masih bannyak modus-modus lain untuk mencari keuntungan dalam dunia Hobbi.

Terlepas dari cerita tersebut,dapat saya ambil kesimpulan bahwa untuk menjadikan Burung Jawara di lapangan kita harus Telaten,teliti dan semangat yang tinggi.karena cuma 30% dari burung tersebut dan selebihnya adalah Hasil kerja keras dari si Pemiliknya.jika anda berkenan untuk menjadikan Pleci anda Jawara liihat disini dan juaga Informasi nya disini,salam sejahtera selalu

Ditulis Oleh : STMJ Tempo Doeloe // 13.48
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar